Topik, tema,
dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam
diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan
untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah kita kutip
apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia, sbb.
1.PENGERTIAN
TOPIK
Topik adalah
pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok
atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum
kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat
mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian
yang dilakukan. Topik dapat terdiri dari satu kata saja. Topik ini dapat
dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus di identifikasi agar terkuak apa
maksud dibalik topik yang dipilih. Jadi kita harus memilih salah satu agar kita
bisa membatasi topik tersebut (spesifikasi).
2.
SYARAT-SYARAT TOPIK YANG BAIK:
a. Topik
harus menarik perhatian penulis.
Topik yang
menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara terus-menerus
mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.Penulis
akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.Suatu topik
sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kesalahan.Bila terdapat
hambatan ,penulis tidak akan berusaha denngan sekuat tenaga untuk mengumpulkan
data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah.
b. Diketahui
oleh penulis.
Penulis
hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya.
Contoh:
• Mencari
sumber-sumber data .
• Metode
atau penerapan yang digunakan.
• Metode
analisis yang akan digunakan.
• Buku-buku
referensi yang digunakan.
c. Jangan
terlalu baru,jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial.
Bagi penulis
pemula,topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam
kepustakaan.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila
tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang kontroversial akan
menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.
d.
Bermanfaat.
Topik yang
dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dari segi
praktis.
e. Jangan
terlau luas.
Penulis
harus membatasi topik yang akan ditulis.Setipa penulis harus betul-betul yakin
bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan berbatas untuk digarap sehingga
tulisannya dapat terfokus.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Topik
yang dipilih harus yang menarik.
h. Topik
yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
i. Topik
yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
j. Topik
yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih
jangan terlalu baru.
k. Topik
yang dipilih memiliki sumber acuan.
3.
PEMBATASAN TOPIK
Topik yang
akan diangkat dalam permasalahan haru dibatasi sampai tahap yang paling sempit
dan terbatas agar pembatasanny tidak terlalu luas dan terarah.Cara mempersempit
itu seperti disebutkan “Cipta Lika Caraka” dapat dilakukan sebagai berikut.
A. Menurut
tempat
Contoh,
Indonesia lebih khusus daripada dunia, pulau jawa lebih khusus daripada tanah
air Indonesia, dan sebagainya.
B. Menurut
waktu/ periode zaman
Contoh,
“Perkembangan Islam” bisa dibatasi “ Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad
SAW”
C. Menurut
Hubungan Kausal
Contoh,
“Perkembangan Islam” dapat dikhususkan pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam
Tersiar”
D. Menurut
pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi, agama,
kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian). Contoh: Topi “ Pembangunan di Indonesia”
dapat dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa Orde Baru”
E. Menurut
aspek umum-khusus
Contoh,
Topik “ Pengaruh Kebijaksanaan 15 November 1978 Terhadap Masyarakat” dapat
dikhususkan menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan 1978 Terhadap Usaha Kerajinan
Rotan di Amuntai”
F. Menurut
objek material dan objek formal
Objek
material ialah bahan yang dibicarakan, sebagai objek formal ialah dari sudut
mana bahan itu ditinjau.
Contoh:
“Perkembangan Pers di Indonesia di Tinjau dari Segi Kebebasannya. Perkembangan
Pers di Indonesia sebagai objek material, dan di Tinjau dari Segi Kebebasannya
adalah objek material.[8]
4.
SUMBER-SUMBER MENDAPATKAN TOPIK
Sumber-sumber
untuk menulis sebuah topik datangnya bisa lewat mana saja , antara lain yaitu
sebagai berikut:
- Sumber pengalaman
kita ataupun orang lain.
- Sumber-sumber
pengamatan.
- Sumber-sumber
imajinasi.
- Dan hasil dari
penalaran kita.
1. PENGERTIAN
TEMA
Tema berasal
dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan
oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok
pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema
adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan
menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema
berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh
penulis.
Tema
merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sesebuah karya
kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu
motif tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa kejadian dan sebagainya.
Ada pendapat
lain yang mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan, pikiran atau persoalan
utama yang mendasari sesebuah karya sastra dan terungkap secara langsung
(eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sesebuah cerita tidak
dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca. Selain itu, tema
dapat dikesan melalui: perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita, peristiwa,
kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan kemasyarakatan
yang terdapat dalam cerita. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian
mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan. cerita diselesaikan,
semuanya menentukan rupa tema yang dikemukakan oleh pengarang.
2. SYARAT-SYARATTEMA
YANG BAIK
1. Tema
menarik perhatian penulis.
Dapat
membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau
karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.
2. Tema
dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya
pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis
supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
3.
Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh
tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar
kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema
dibatasi ruang lingkupnya.
Tema
yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
tema dapat
dikesan melalui:
1.
Perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita.
2.
Peristiwa,kisah,suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai kemanusian dan
kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita.
3.
Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok
persoalannya secara
keseluruhan.
4. Plot
cerita.
5. Tema
harus Bermanfaat.
6. Tema yang
dipilih harus berada disekitar kita.
7. Tema yang
dipilih harus yang menarik.
8. Tema yang
dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
9. Tema yang
dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
10. Tema
yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
3.
SUMBER-SUMBER MENDAPATKAN TEMA
Sumber-sumber
untuk menulis sebuah tema datangnya bisa lewat mana saja , kapan saja, dan
dimana saja antara lain yaitu sebagai berikut:
- Sumber
pengalaman kita ataupun orang lain.
- Sumber-sumber
pengamatan.
- Sumber-sumber
imajinasi.
- Dan
hasil dari penalaran kita.
1. PENGERTIAN
JUDUL
Judul adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan
nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain;
identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri
dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam
artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang
mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga
miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik.
Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan
isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi
judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul
itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian
pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya
menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga
pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada
judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan
eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan
Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.
2. FUNGSI
JUDUL :
• Merupakan
identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
• Temanya
menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membaca isinya.
• Gambaran
global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
• Relevan
dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.
3. SYARAT-
SYARAT PEMBUATAN JUDUL :
• Harus
relevan = Mempunyai keterkaitan dengan temanya atau bagian-bagian penting dari
tema.
• Harus
provokatif = Menarik sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tiap
pembaca terhadap isi tulisan.
• Harus
singkat = Tidak boleh mengambil kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus
berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Jika penulis tidak dapat
menghindari judul yang panjang, maka dapat menggunakan solusi dengan membuat
judul utama yang singkat, tetapi dengan judul tambahan yang panjang.
• Harus
asli = Jangan menggunakan judul yang sudah pernah dipakai.
4. SYARAT-SYARAT
JUDUL YANG BAIK :
• Harus
berbentuk frasa.
• Tanpa
ada singkatan atau akronim.
• Awal
kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi.
• Tanpa
tanda baca di akhir judul.
• Menarik.
• Logis.
• Sesuai
dengan isi.
5. PENGERTIAN
JUDUL LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG :
• Judul
langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga
hubungannya dengan bagian utama berita terlihat jelas.
• Judul
tak langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama
berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.
Kesimpulan:
Sebagai
salah satu unsur terpenting dalam membuat karya ilmiah, tema, topik, dan judul
merupakan hal yang harus diperhatikan dalam membuat karya tulis. Karena, tema,
topik, dan judul merupakan sesuatu yang mendasar.
Tema
merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh
penulis melalui karangannya.Dan tema juga merupakan dasar cerita (yang
dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
Topik
merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga
merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan,
dan seluruh pembuktian.
Judul
merupakan kepala karangan (cerita,drama,dsb) atau perincian atau penjabaran
dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab
dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab.
DISADUR
DARI: