Dampak Negatif Dan Positif Game Online

Game adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius atau dengan tujuan hiburan. Sedangkan game online adalah game komputer yang dimainkan oleh lebih dari satu orang yang dilakukan dengan internet.
Game online terbagi menjadi dua jenis yaitu web based game dan text based game. Web based game adalah aplikasi game yang diletakkan pada server di internet dimana pemain hanya perlu menggunakan akses internet dan browser untuk mengakses game tersebut. Jadi tidak perlu menginstal atau mengepatch untuk memainkan gamenya. Sedangkan text based game bias dibilang sebagai awal dari web based games. Text based games sudah ada sejak lama, dimana saat sebagian besar komputer masih berspesifikasi rendah dan sulit untuk memainkan games dengan grafis yang hebat, sehingga game tersebut pemainnya hanya berinteraksi dengan teks-teks yang ada dan sedikit gambar.
Game Online (GO), merupakan salah satu fitur dan ketersediaan pada (web-situs) Internet, yang berfungsi sebagai permainan (untuk dimainkan) secara individu (maupun kelompok) maupun tersambung atau terkoneksi dengan pemain-pemain lainnya (yang juga melakukan hal yang sama di berbagai tempat). GO, sesuai dengan namanya, maka hanya bisa dimainkan jika ada akses internet, atau saran khsusus untuk hal tersebut (misalkan, ruang-ruang di Warnet, yang menyediakan komputer untuk main game).
GO, jika sudah pahami berinternet, maka sangat mudah untuk dimainkan, operasikan, tergantung keterampilan tangan, kecepatan daya pikir, dan reaksi terhadap bentuk serta gerakan yang ada pada layar game. GO pun mampu dimainkan oleh semua kalangan, dan hampir tak ada batas usia, latar pendidikan, jabatan, dan fungsi sosial.
Untuk anak, atau mereka yang masih tergolong anak-anak, pada usia TK, SD, SMP, bentuk dan fitur GO yang sangat menarik serta memiliki berbagai tantangan, bisa menjadi salah satu alat untuk untuk menguji kemampuan berpikir, adrenalin, dan dorogan untuk memenangkan ataupun mengalahkan lawan permainan (di sekitarannya atau di seberang sana, entah di mana).
 Harus kita akui bahwa fitur-fitur yang ada pada GO, bisa menimbulkan dampak positif ataupun bermanfaat, namun juga mempunyai ekses negatif. Karena adanya dampak dan ekses tersebut, maka tentu saja bisa mempengaruhi emosi mereka yang memainkan GO, terutama anak-anak.
Nah, menyangkut pengaruh GO terhadap emosi anak-anak, bisa dilihat dari/ketika mereka pra-bermain, selama bermain, dan setelah bermain.
1.      PRA BERMAIN. Pola mereka. Apakah GO sebagai selingan atau sudah merupakan adict  – maniak – kecanduan; jika hanya selingan, maka ia tak menghabiskan banyak waktu untuk go, masih suka belajar ataupun melakukan hal-hal lain termasuk bersosialisasi. Akan tetapi jika sudah kecanduan, maka ia akan melupakan banyak hal, hanya demi GO. Dan jika tak ada uang untuk warnet, maka bisa uang jajan, uang sekolah, uang papa-mama di dompet, bisa menjadi alternatif.
2.     SELAMA-SEMENTARA BERMAIN. Perhatikan reaksi jika mereka menang ataupun kalah. Jika menang, maka akan ada sorak-sorai gembira, bahkan teriakan hore dan binggo, dan lain sebagainya. Namun jika mereka kalah, maka biasanya, karena emosi kekalahan, sering keluar kata-kata sumpah serapah, cacian, kata-kata kotor, bahkan memaki kepada lawan (yang ada di seberang lain). Selama bermain pun, biasanya diwarnai dengan suasana bising, gembira, ramai, dan lain sebagainya. Pada situasi dan kondisi seperti itu, untuk mereka yang telah kecanduan, yang menjadikan lupa banyak hal, termasuk belajar, makan, minum dan lain sebagainya.
3.     SETELAH BERMAIN. Dampak dan ekses akibat kalah atau pun menang selama berGO akan nampak setelah mereka selesai bermain. Untuk mereka yang kecanduan GO, akan muncul nafsu – dendam untuk mengalahkan lawan dan memenangkan game, dan itu harus terbayar. Jika tak ada uang, maka itu tadi, maka menggunakan di/dari sumber-sumber alternative. Untuk mereka yang berGO hanya sebagai selingan, maka lebih tenang dan biasa-biasa saja.
Tiga cara sederhana melihat pengaruh emosi GO terhadap anak-anak tentu saja tidak sama untuk semua anak. Ada yang kala maupun menang, biasa-biasa saja, bahkan hampir tak bereaksi. Ada pula yang sangat bising bila menang, namun sedih – menangis jika kalah.
Reaksi emosi yang berlebihan pada anak-anak akibat kalah-menang berGO selalu ada, entah itu jelas dan nampak, ataupun tak terlihat.  Oleh sebab itu, bila ada waktu, orang tua perlu sekali-kali berGO dengan mereka, sambil ikut bermain (dan harus kalah), jika ia selalu kalah dari orang lain atau pemain lain, kali ini, mereka menang, menang melawan ayah atau ibunya.
Lalu, apa reaksi orang dewasa, terutama orang tua terhadap sisa-sisa emosi setelah anak-anak berGO? Apalagi terpaksa selesai bermain karena dipaksa belajar, makan, mandi, dan lain sebagainya. Dan terpaksa serta dipaksa itu datang dari orang tua, pada saat seru-serunya game mau menang. Pada situasi seperti itu, biasanya muncul bantahan, perlawan, atau meng- i ya -kan, namun tak beranjak dari tempat duduk, ya tapi tak melakukan.
Dampak positif game online
1. Setiap game memiliki tingkat kesulitan/Level yang berbeda. Umumnya permainan ini dilengkapi pernak-pernik senjata, amunisi, karakter dan peta permainan yang berbeda. Untuk menyelesaikan level atau mengalahkan musuh secara efisien diperlukan strategi. Permainan game online akan melatih pemainnya untuk dapat memenangkan permainan dengan cepat, efisien dan menghasilkan lebih banyak poin.
2. Meningkatkan konsentrasi.Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.
3. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata. Penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central Lanchashire University menyatakan bahwa orang yang bermain game 18 jam seminggu atau sekita dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan
4. meningkatkan kemampuan membacaPsikolog dari Finland Univesity menyatakan bahwa game meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak. Jadi pendapat yang menyatakan bahwa jenis permainan ini menurunkan tingkat minat baca anak sangat tidak beralasan.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa inggrisSebuah studi menemukan bahwa gamers mempunyai skil berbahasa inggris yang lebih baik meskipun tidak mengambil kursus pada masa sekolah maupun kuliah. Ini karena banyak alur cerita yang diceritakan dalam bahasa inggris dan kadang kala mereka chat dengan pemain lain dari berbagai negara.
6. Meningkatkan pengetahuan tentang komputeruntuk dapat menikmati permainan dengan nyaman dan kualitas gambar yang prima seorang peman game online akan berusaha mencari informasi tentang spesifikasi komputer dan koneksi internet yang dapat digunakan untuk memainkan game tersebut. Karena pengguna komputer aktif biasanya mereka juga akan belajar troubleshooting komputer dan overclocking.
7. Meningkatkan kemampuan mengetikKemampuan mengetik sudah pasti meningkat karena mereka menggunakan keyboard dan mouse untuk mengendalikan permainan.
Dampak Negatif Game Online
1. Menimbulkan adiksi (Kecanduan) yang kuat
Sebagian besar game yang beredar saat ini memang didesain supaya menimbulkan kecanduan para pemainnya. semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan pembelian gold/tool/karakter dan sejenisnya semakin meningkat. Tapi keuntungan produsen ini justru menghasilkan dampak yang buruk bagi kesehatan psikologis pemain game.
2. Mendorong melakukan hal-hal negatif
Walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi cukup sering kita menemukan kasus pemain game online yang berusaha mencuri ID pemain lain dengan berbagai cara. Kemudian mengambil uang didalamnya atau melucuti perlengkapannya yang mahal-mahal. Kegiatan mencuri ID ini biasanya juga berlanjut pada pencurian akun lain seperti facebook, email dengan menggunakan keylogger, software cracking dll.Bentuk pencurian ini tidak hanya terbatas pada pencurian id dan password tetapi juga bisa menimbulkan pencurian uang – meskipun biasanya tidak banyak (dari uang SPP misalnya) dan pencurian waktu, misalnya membolos sekolah demi bermain game.
3. Berbicara kasar dan kotor
Entah ini terjadi di seluruh dunia atau hanya Indonesia tetapi sejauh yang penulis temui di warnet-warnet diberbagai kota. Para pemain game online sering mengucapkan kata-kata kotor dan kasar saat bermain di warnet atau game center.
4. Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata
Keterikatan pada waktu penyelesaian tugas di game dan rasa asik memainkannya seringkali membuat berbagai kegiatan terbengkalai. Waktu beribadah, tugas sekolah, tugas kuliah ataupun perkerjaan menjadi terbengkalai karena bermain game atau memikirkannya. Apalagi banyak permainan yang terus berjalan meskipun kita sudah offline.
5. Perubahan pola makan dan istirahat
Pernah mengalaminya? Perubahan pola istirahat dan pola makan sudah jamak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapat happy hour (internet murah pada malam-pagi hari)
6. Pemborosan
Uang untuk membayar sewa komputer di warnet dan membeli gold/poin/karakter kadangkala nilainya bisa mencapai jutaan rupiah. Belum lagi koneksi internet, dan upgrade spesifikasi komputer dirumah.
7. Mengganggu kesehatan
duduk terus menerus didepan komputer selama berjam-jam jelas menimbulkan dampak negatif bagi tubuh
Jadi untuk seluruh orangtua mempunyai anak yang kecanduan bermain Game Online, dihimbau untuk diperhatikan secara baik-baik. Kita juga tidak mau mempunyai anak-anak yang bisa saja menjadi anak yang nakal atau bandel karena kecanduan Game Online. Maka dari itu jangan terlalu dibiarkan anak-anak dalam bermain. Bimbing tapi juga jangan terlalu diketatkan.
sumber: