PENGERTIAN
- Organisasi menurut Richard Farace, Peter Monge dan Hamish Russel adalah suatu sistem yang terdiri atas dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses dan output, kelompok ini berkomunikasi dan bekerjasama untuk menghasilkan hasil akhir dengn menggunakan energi, informasi dan bahan-bahan lain dari lingkungan (Kadar Nurjaman,S.E., MM dan Khaerul Umam,SIP.,M.AG.,M.SI, 68).
- Struktur organisasi menurut Robbins (1994) adalah pengakuan organisasi akan adanya kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara.(Robbins, Stephen P.)
- Struktur organisasi perusahaan adalah sebuah garis hierarki yang ada dan berlaku pada perusahaan. Di dalam struktur terdapat penggambaran yang jelas mengenai berbagai macam tingkatan posisi yang ada di perusahaan tersebut.
- Menurut Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson , Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu :
1. The Operating Core.
Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).
2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).
Jenis jenis Struktur Organisasi Perusahaan dan Fungsinya
Struktur Organisasi
Perusahaan
Struktur
organisasi bisa didefinisikan merupakan salah satu mekanisme-mekanisme secara
formal tentang pengolahan dari pengertian organisasi itu sendiri. Struktur organisasi mencakup
unsur-unsur seperti spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi
atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan struktur organisasi
:
- Strategi organisasi pencapaian tujuan.
- Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
- Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
- Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Pada penerapan
unsur-unsur yang dipertimbangkan dalam membuat rangkaian struktur organisasi
tersebut, menghasilkan kebutuhan yang berbeda antara satu perusahaan ke
perusahaan yang lain, membentuk jenis struktur organisasi dalam kaitannya
terhadap tugas dan wewenang menjadi beberapa tipe yaitu :
1. Struktur
organisasi lini
Struktur
organisasi ini, menggambarkan secara jelas wewenang dari atasan yang
digariskan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya, tanggung
jawab dari bawahan akan diberikan secara langsung kepada atasan yang memberi
perintah. Organisasi lini banyak dipakai oleh organisasi yang masih kecil,
dengan jumlah karyawan sedikit dan spesialisasi pekerjaan masih sederhana.
2. Struktur Organisasi
Fungsional
Pada struktur
organisasi fungsional awalnya diciptakan oleh F.W.Taylor. Konsep struktur ini
asal berasal dari adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan secara jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang dalam memberikan perintah kepada setiap
bawahan, sepanjang masih ada hubungan terhadap fungsinya. Jadi, setiap pegawai
bisa mempunyai atasan lebih dari satu dan berbeda.
3. Struktur organisasi Garis
Dan Staf
Seperti
namanya, struktur organisasi ini merupakan metode kombinasi yang di kembangkan
oleh Harrington Emerson. Pada umumnya banyak digunakan pada organisasi yang
besar, dengan bidang tugas yang beragam dan jumlah karyawan yang banyak
sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, tapi memerlukan bantuan staf.
Staf disini merupakan orang yang ahli dalam bidang tertentu untuk memberikan
nasihat pada pimpinan pada bidang tersebut.
Struktur Organisasi Perusahaan
Pada sebuah
perusahaan, pembuatan struktur organisasi perusahaan bukan hanya sekedar
menggambarkan deskripsi terhadap wewenang dan tugas karyawan dalam sebuah
organisasi tapi juga memberikan gambaran yang jelas terhadap hal-hal berikut :
Kejelasan Tanggung Jawab
Dalam sebuah
organisasi, anggota dalam organisasi tersebut wajib bertanggung jawab terhadap
apa yang harus dipertanggungjawabkan. Struktur organisasi memberikan gambaran
secara jelas mengenai pertanggungjawaban kepada pimpinan atau atasan yang telah
memberikan kewenangan, karena selanjutnya pelaksanaan kewenangan tersebut harus
dipertanggungjawabkan.
Kejelasan Kedudukan
Kedudukan
setiap orang dalam perusahaan, terlihat pada struktur organisasi yang
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi, karena adanya keterkaitan
penyelesaian pekerjaan terhadap suatu fungsi yang dipercayakan pada seseorang.
Kejelasan Tugas
Penyelesaian
terhadap uraian tugas pada perusahaan yang terlihat dalam struktur organisasi,
sangat membantu pada pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
kinerja bawahan. Untuk bawahan sendiri, kejelasan tugas akan membuat
konsentrasi terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan karena uraiannya
yang jelas.
Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Struktur Organisasi
1. Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat hubungan antara strategi organisasi dengan struktur yang digunakan untuk mencapainya. Keterkaitan itu lebih mudah dilihat dalam mengelola sebuah bisnis. Karena keterkaita antara strategi dengan struktur yang akan digunaka, umumnya suatu organisasi memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu, strategi yang menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi biaya atau ongkos, dan strategi yang sifatnya imitatif.
2. Besar-kecilnya organisasi
Semakin banyak karyawan yang bekerja pada suatu organisasi, makin kompleks pula organisasi tersebut. Demikian pula dengan pola pengambilan keputusan untuk kepentingan koordinasi dan pengawasan mengakibatkan makin banyak keputusan yang diambil oleh kantor pusat organisasi yang bersangkutan.
3. Teknologi yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan para pakar dan ilmuwan yang menunjukkan dengan jelas teknologi yang digunakan dengan struktur organisasi. Karena keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan ditentukan oleh kesesuaian teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang dapat digunakan sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk, analisis permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4. Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat dinyatakan bahwa baik karena seseorang merasa bahwa satuan tempatnya bertugas penting maupun karena keinginan untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan. Seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan kerja yang dipimpinnya semakin kompleks.
1. Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat hubungan antara strategi organisasi dengan struktur yang digunakan untuk mencapainya. Keterkaitan itu lebih mudah dilihat dalam mengelola sebuah bisnis. Karena keterkaita antara strategi dengan struktur yang akan digunaka, umumnya suatu organisasi memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu, strategi yang menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi biaya atau ongkos, dan strategi yang sifatnya imitatif.
2. Besar-kecilnya organisasi
Semakin banyak karyawan yang bekerja pada suatu organisasi, makin kompleks pula organisasi tersebut. Demikian pula dengan pola pengambilan keputusan untuk kepentingan koordinasi dan pengawasan mengakibatkan makin banyak keputusan yang diambil oleh kantor pusat organisasi yang bersangkutan.
3. Teknologi yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan para pakar dan ilmuwan yang menunjukkan dengan jelas teknologi yang digunakan dengan struktur organisasi. Karena keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan ditentukan oleh kesesuaian teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang dapat digunakan sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk, analisis permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4. Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat dinyatakan bahwa baik karena seseorang merasa bahwa satuan tempatnya bertugas penting maupun karena keinginan untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan. Seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan kerja yang dipimpinnya semakin kompleks.
Prinsip dalam
Mendesain Struktur Organisasi
Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tuga dalam organisasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi terkenal setelah pada awal abad 20 Henry Ford berhasil mengimplementasikan spesialisasi dan menjadi best seller pada masanya. Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.
2. Departemenisasi
Unsur ini merupakan dampak yang dari spesialisasi pekerjaan, dengan mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departeman. Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifat atau pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan. Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang manajer.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentarlisasi sebagai derajat di mana pembuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabatan di perusahaan. Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tindakan dapat dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari organisasi.
7. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tuga dalam organisasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi terkenal setelah pada awal abad 20 Henry Ford berhasil mengimplementasikan spesialisasi dan menjadi best seller pada masanya. Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.
2. Departemenisasi
Unsur ini merupakan dampak yang dari spesialisasi pekerjaan, dengan mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departeman. Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifat atau pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan. Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang manajer.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentarlisasi sebagai derajat di mana pembuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabatan di perusahaan. Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tindakan dapat dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari organisasi.
7. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Struktur dan
Proses Mempengaruhi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan individu ketika bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Struktur organisasi ialah pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan. Struktur sering digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Proses berkenaan dengan aktivitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi itu. Komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi prestasi kerja, sosialisasi, dan pengembangan karier adalah proses dalam setiap organisasi.
Tujuan para manajer dalam setiap organisasi ialah mencapai perilaku yang dikoordinasikan sehingga organisasi tersebut dinilai efektif oleh mereka yang mengevaluasi hasilnya. Faktor-faktor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar memudahkan komunikasi di antara para pegawai.
Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan individu ketika bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Struktur organisasi ialah pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan. Struktur sering digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Proses berkenaan dengan aktivitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi itu. Komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi prestasi kerja, sosialisasi, dan pengembangan karier adalah proses dalam setiap organisasi.
Tujuan para manajer dalam setiap organisasi ialah mencapai perilaku yang dikoordinasikan sehingga organisasi tersebut dinilai efektif oleh mereka yang mengevaluasi hasilnya. Faktor-faktor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar memudahkan komunikasi di antara para pegawai.
IMPLEMENTASI STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN BISNIS
Pada sebuah perusahaan, pembuatan struktur organisasi perusahaan
bukan hanya sekedar menggambarkan deskripsi terhadap wewenang dan tugas
karyawan dalam sebuah organisasi tapi juga memberikan gambaran yang jelas
terhadap kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, dan kejelasan tugas.
Gambaran Struktur Organisasi Perusahaan
Meskipun tidak bisa disamaratakan, namun pada dasarnya ada
beberapa fungsi perusahaan yang ditunjukkan dalam struktur organisasi
perusahaan yang harus ada. Mengingat posisi tersebut memiliki peran penting
dalam proses berjalannya sebuah organisasi perusahaan.
- General Manajer
Dalam sebuah perusahaan tugas dari general manajer adalah memimpin
perusahaan. Selain itu, seorang general manajer memiliki tanggung jawab pada
keseluruhan sistem yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan
fungsinya, general manajer akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki
fungsi spesialisasi.
Kebijakan general manajer merupakan hal tertinggi yang harus
dipatuhi oleh anggota perusahaan lainnya karena ia merupakan posisi tertinggi
yang terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan.
- Direktur/ division
Tugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam perusahaan serta
melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada general
manajer. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi sehingga
hanya bisa mengambil kebijakan pada masing-masing divisi.
Seperti pada divisi marketing, tidak bisa memberikan intervensi
kepada divisi keuangan. Yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi dan
masukan yang dibutuhkan pada bagian lain.
Oleh karena itu, direktur memiliki tugas yang sangat terarah
sehingga tanggung jawab yang diembannya pun harus mampu ditransparasikan kepada
general manajer dan kepada divisi lain sebagai bukti adanya satu kesatuan visi
dan misi dalam struktur organisasi perusahaan.
- General Affair
Merupakan bagian divisi yang bertugas untuk menyediakan segala
kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk
mengurusi masalah seragam karyawan,mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan
lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan.
Dalam struktur organisasi perusahaan, general affair ini juga
mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa
keseragaman karyawan yang baik, maka perusahaan juga tidak akan terlihat rapi
dan terkoordinasi.
- Personalia Department
Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas sumber daya
manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian
jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan
serta menjaga kinerja karyawan.
Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bisa memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bisa memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
- Accounting Departmen
Merupakan departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur
masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit
atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya
penyalahgunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan
keuangan perusahaan.
Pada bagian ini, pegawai yang ditunjuk haruslah bersikap jujur dan
teliti karena jika tidak, maka perusahaan akan kehilangan berbagai aset yang
berpotensi memajukan perusahaan.
- Purchasing Department
Divisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Tugasnya
adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas
menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guna menjamin kelangsungan
proses produksi perusahaan.
Divisi inilah yang bertanggung jawab terhadap proses praproduksi perusahaan agar bisa menghasilkan produk barang atau jasa yang baik, yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Divisi inilah yang bertanggung jawab terhadap proses praproduksi perusahaan agar bisa menghasilkan produk barang atau jasa yang baik, yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
- Marketing Department
Divisi marketing merupakan divisi ujung tombak perusahaan. Sebab,
tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan jika produk
yang mereka hasilkan bisa laku di pasaran.
Perusahaan dengan divisi marketing yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula. Oleh sebab itulah banyak perusahaan yang mencari pegawai untuk posisi marketing dengan syarat-syarat pandai berkomunikasi, serta menarik secara penampilan karena kedua hal tersebut yang mampu meningkatkan daya tarik klien terhadap produk perusahaan tersebut.
Perusahaan dengan divisi marketing yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula. Oleh sebab itulah banyak perusahaan yang mencari pegawai untuk posisi marketing dengan syarat-syarat pandai berkomunikasi, serta menarik secara penampilan karena kedua hal tersebut yang mampu meningkatkan daya tarik klien terhadap produk perusahaan tersebut.
- R & D Development
Fungsi dari divisi ini adalah melakukan penelitian serta
mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan
perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti
melakukan penelitian mengenai produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh
masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas
produk yang dihasilkan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan
digunakan untuk menciptakan sebuah sistem baru yang lebih baik bagi proses yang
ada di perusahaan.
- Quality Assurance Department
Di perusahaan manufaktur divisi ini bertugas untuk menjaga
kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sebelum dipasarkan ke tengah
masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian
dikelompokkan ke dalam golongan produk gagal.
Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini adalah
melakukan pengawasan atas sistem yang dijalankan dalam proses pelayanan pada
nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bisa mendapatkan pelayanan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.
- Maintenance Deparment
Divisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan manufaktur atau juga
bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara bagi perusahaan yang
gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain secara menyewa,
biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas memelihara perangkat
yang terkait proses operasional perusahaan.
Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perangkat komputer. oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.
Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perangkat komputer. oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.
- Public Relation Department
Fungsi dari divisi ini adalah menjadi perwajahan perusahaan dan
penciptaan citra perusahaan. khususnya dilakukan dengan menjalin kerjasama
dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan.
Salah satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila
terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
Pemahaman akan struktur organisasi perusahaan beserta kewajiban
atas peran masing-masing adalah sebuah keniscayaan dan sangat mempengaruhi laju
pertumbuhan perusahaan.
Daftar Pustaka
Gibson,
Ivancevich, Donnely. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi
Kelima. Jakarta. Erlangga
Kusdi. 2009.
Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika